Monday, December 24, 2012

TANGGUNG JAWAB APOTEKER DALAM PELAYANAN PENDERITA


BAB X
Tanggung Jawab Profesional Apoteker Dalam Pelayanan Penderita
Di Rumah Sakit

Pendahuluan
Untuk melaksanakan tanggung jawab professional apotek dalam pelayanan farmasi di rumah sakit wajib menerapkan empat unsure dari pelayanan farmasi yaitu :
1.      Pelayanan farmasi yang baik
2.      Pelayanan profesi apoteker dalam proses penggunaan obat
3.      Praktek dispensing yang baik
4.      Pelayanan professional apoteker yang proaktif dalam berbagai kegiatan dan kepanitiaan yang bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan kepada penderita

Pelayanan Farmasi Yang Baik
Salah satu misi dari praktek farmasi adalah menyediakan obat-obatan, produk perawatan kesehatan lainnya, memberikan pelayanan serta membantu penderita dan masyarakat, dan mengupayakan yang terbaik.
            Istilah “pharmaceutical care” telah ditetapkan suatu filosofi praktik, dengan penderita dan masyarakat sebagai pewaris utama dari kepedulian apoteker.
Praktik farmasi yang baik adalah penetapan “Pharmaceutical Care”

Persyaratan Pelayanan Farmasi yang Baik (PFB)
Beberapa persyaratan PFB yang dirumuskan oleh WHO sebagai berikut :
1.      Apoteker harus mensejahterakan/keselamatan penderita di rumah sakit
2.      Penyediaan obat-obatan dan produk perawatan kesehatan lainnya dengan mutu terjamin
3.      Penyempurnaan penulisan resep yang rasional dan ekonomis
4.      Relavam dengan individu

Pemenuhan Persyaratan PFB
1.      Berbagai faktir professional
2.      Harus ada masukan dari apoteker
3.      Hubungan tenaga kesehatan lain
4.      Perlu ada apoteker lain sebagai sejawat
5.      Pimpinan IFRS harus menerima tanggung jawab
6.      Apoteker harus mengetahui obat yang diperlukan
7.      Apoteker membutuhkan informasi yang independen
8.      Apoteker harus menerima tanggaung jawab pribadi
9.      Profesi apoteker harus diarahkan
10.  Menetapkan standar nasional untuk praktik farmasi

Persyaratan dalam praktik
Unsure utama PFB
1.      Meningkatkan kesehatan yang baik
2.      Persediaan dan perlengkapan obat
3.      Perawatan diri sendiri
4.      Pengaruh penulisan resep dan penggunaan obat

Unsur tambahan PFB
1.      Mengadakan peraturan dengan masyarakat professional
2.      Professional terhadap materi promosi
3.      Penyebaran informasi
4.      Keterlibatan dalam semua tahap Percobaan klinik

Standar untuk unsure-unsur utama PFB
Standar yang mencakup proses dan fasilitas yang diperlukan perlu ditetapkan dan diajukan kepada profesi
-          Peningkatan kesehatan dan pencegahan kesakitan
-          Penyediaan dan penggunaan obat dan produk perawatan kesehatan lainnya
-          Perawatan diri sendiri
-          Mempengaruhi penulisan resep dan penggunaan obat

Dokumentasi Penelitia Dan Praktik
Apoteker mempunyai tanggung jawab professional untuk mendokumentasikan pengalaman dan kegiatan praktik professional dan melakukan penelitian farmasi dan penelitian terapi

PELAYANAN PROFESI APOTEKER YANG BAIK DALAM PROSES PENGGUNAAN OBAT
Suatu istem yang sangat rumit yang terdiri atas berbagai tahap, yang harus diselesikan untuk mencapai terapi obat yang optimal
1.      Melindungi penderita
2.      Mendeqeksi dan memperbaiki ketidaktepatanyang diberikan
3.      Mencegah toksisitas obat
4.      Mengingatkan kepatuhanpenderita
Apoteker harus terlibat dalam proses penggunaan obat dalam sistem perawatan kesehatan di rumah sakit. Penulisan resep bukanlah permulaan atau akhir dari proses penggunaan oba.

Identifikasi Masalah Penderita
Dapat berupa penyalkit atau kesakitan nyata ataukesakitan yang mungkin. Diagnosis seorang penderita dapat relatif ederhana atau sangat rumit. Pengobatan yang rasional dari suatu penyakit jelas tergantung pada identifikasi yang tepat.

Penulisan Resep
Dokter mulai merencanakan menulis resep obat bagi penderita. Apoteker perlu berpartisipasi dalam proses pemuatan keputusan tersebut

Dispensing Obat
Proses untuk memastikan kelayakan resep obat, seleksi zat aktif obat yang memadai dan memastikan bahwa penderita atau perawat mengerti penggunaan obat tersebut.


Pemantauan Terapi Obat
Respon penderita berkaitan dengan titik akhir terapi yang ditetapkan pada awalnya, harus sering diases, dan bukti merugika harus diselidiki secara berkala. Terapi obat dipantau untuk kefektifan, ketidakefektifan dan membuat kesimpulan, mempertahankan atau modifikasi atau menghentikan regimen obat tersebut.


Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
Suatu proses jaminan mutu yang sah secara organisai, tersruktur, dan terus-meneus, untuk memastikan bahwa obat digunakan secara tepat, aman, dan efektif.apoteker harus bekerjasama dengan staf medic lain untuk melaksanakan EPO.


PRAKTEK DISPENSING YANG BAIK
Dispensing obat adalah proses yang mencakup berbagai macam kegiatan, yang dilakukan oleh seorang apoteker serta salah satu unsure vital penggunaan obatsecara rasional. Anggapan biasa bahwa dispensing merupakan proses rutin dan sederhana, yang tidak boleh salah.
Praktek dispensing yang baik adalah suatu proses praktik yang memastikan bahwa suatu bentuk yang efektif dari obat yang benar dihantarkan kepada penderita dengan benar.

Lingkungan Dispensing
Harus bersih karena kebanyakan obat dikonsumsi secara internal. Lingukungan medis termasuk staf, sekeliling fasilitas fisik, rak, dan ruangan penyimpanan, ruang peracikan, permukaan yang digunakan selama kerja, peralatan dan bahan pengemas.
Selain itu suatu sistem peraturan persediaan harus ditetapkan berbasis obat yang digunakan terlebih dahulu, yaitu sistem FIFO dan FEFO. Rentang terbatas dari berbagai persediaan yang akan digunakan dengan frekuensi terbesar dan berbagai persediaan yang bergerak cepat ini (fast Movers) dapat ditempatkan dalam daerah yang mudahdicapai oleh personil dispensing untuk kenyamanan dan efisiensi.

Personil Dispensing
1.      Pengetahuan tentang obat
2.      Ketrampilan kalkulasi dan aritmatik yang baik
3.      Ketrampilan dalam mengases mutu sediaan
4.      Bersifat bersih teliti, dan jujur
5.      Komunikasi yang efektif
Proses Dispensing
Penggunaan yang konsisten dan berulang dari produser dispensing yang baik adalah vital dalam memastikan memastikan kesalahan diketahui dan diperbaiki pada semua tahapdari proses dispensing.
Tahap kegiatan utama dala dispensing antara lain :
-          Menerima dan memvalidasi resep
-          Mengkaji resep untuk kelengkapan
-          Mengerti dan Menginterpretasi resep
-          Menapis profil pengobatan penderita
-          Menyiapkan, membuat, atau meracik sediaan obat
o   Memilih wadah obat persediaan
o   Formulasi (menghitung, mengukur, menuang, mambuat)
o   Pemberian etiket
-          Menyampaikan obat kepada penderita
o   Kapan obat digunakan
o   Cara penggunaan
o   Cara menyimpan
o   Peringatan tentang efek samping

PELAYANN PROFESSIONAL APOTEKER YANG PROAKTIF DALAM BERBAGAI KEGIATAN DAN KEPANITIAAN DI RUMAH SAKIT
Bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan penderita. Berorientasi pada penderita dan berkaitan dengan obat, apoteker harus berpartisipasi aktif, peran apoteker antara lain dalam : PFT, Panitia Sistem Pemantauan Kesalahan Obat.
Apoteker rumah sakit wajib memahami dan menerapkan keempat unsure utama dan pelayanan farmasi yang telah diuraikan di atas agar apoteker dan IFRS-nya mendapat pengakuan keberadaan dan kebutuhan bagi rumah sakit dan terutama bagi penderita dan masyarakat.

No comments:

Post a Comment